Candi Roro
Jonggrang
ADEGAN I
Bandung
Bondowoso : (Bandung Bondowoso seorang
yang gagah perkasa, muda, dan sakti
mandraguna)
“Wahai Roro Jonggrang yang cantik rupawan,
sudikah dirimu menjadi
istriku?”
Roro Jonggrang : (Roro Jonggrang dengan wajah penuh
kebencian, dia memandang Bandung
Bondowoso)
“Tidak! Aku
tidak akan pernah sudi menjadi istri seorang pembunuh
sepertimu.
Apa lagi kau telah begitu tega membunuh ayahku.”
Bandung
Bondowoso : (Bandung Bondowoso nerjalan
mendekati Roro Jonggrang)
“Jangan begitu, aku melakukannya karena
terpaksa. Keadaan yang
membuatku harus bertindak seperti itu.”
Roro Jonggrang : (Roro Jonggrang berjalan menjahui
Bandung Bondowoso)
“Sudah, pergilah! Kumohon.”
Bandung
Bondowoso : “Aku tidak akan pergi, sebelum
kau menerima pinangan ku ini, kumohon.”
Roro Jonggrang : (Roro Jonggrang kelihatan sedang
berfikir)
“Baiklah, tapi ada syaratnya.”
Bandung
Bondowoso : “Apakah itu? Sebutkan saja,
apapun permintaan mu pasti akan aku penuhi.”
Roro Jonggrang : “Aku ingin mas kawin berupa seribu
candi yang kau buat sendiri dalam
waktu semalam saja.”
Bandung
Bondowoso : “Ha..ha..ha.. Gampang sekali.
Apakah hanya itu persyaratanmu?”
Roro Jonggrang : “Iya, hanya itu. Aku ingin besok
sebelum ayam jago pertama berkokok,
candi-candi
itu harus sudah lengkap semua.”
Bandung
Bondowoso : “Baiklah. Aku jamin
candi-candi itu sudah selesai sebelum ayam jago
berkokok.
Kalau begitu aku pergi dulu.”
(Dengan
sikap percaya diri Bandung Bondowoso pergi meninggalkan Roro
Jonggrang untuk menuju ke hutan)
Roro Jonggrang : “Baguslah kalau begitu.”
(Wajahnya kelihatan puas sekali)
ADEGAN II
Bandung Bondowoso : (Di dalam hutan dengan kesaktiannya Bandung
Bondowoso memanggil
Raja Bangsa
Jin)
“Hai
pengikutku Raja Bangsa Jin. Keluarlah!”
(Tiba-tiba
muncul di depan Bandung Bondowoso)
Raja Bangsa Jin : “Sendiko dawuh! Tuanku, ada yang
dapat saya bantu?”
Bandung Bondowoso : “Aku ingin kamu dan anak buahmu membuatkanku
seribu candi dalam
waktu satu
malam.”
Raja Bangsa Jin : “Baiklah Tuan, tapi bolehkah saya
tahu untuk apa candi sebanyak itu?”
Bandung
Bondowoso : “Candi-candi itu akan aku
persembahakan kepada Roro Jonggrang sebaqgai
mas kawin yang dia syaratkan padaku.”
Raja Bangsa Jin : “Oh..Begitu, ya tuan. Baiklah saya
laksanakan perintah tuan.”
Bandung
Bondowoso : (Dengan seketika di hutan
bermunculan berates-ratus pasukan di bawah
komando Raja Bangsa Jin)
“Bagaimana Raja Jin, apakah semuanya lancar?”
Raja Bangsa Jin : “Beres Tuanku, semua pasti selesai
pada waktunya.”
ADEGAN III
Roro Jonggrang : (Roro Jonggrang dengan wajah
ketakutan karena melihat pembuataan
candi-candi
sudah hampir selesai padahal hari masih malam)
“Wahai para gadis-gadis desa, bangunlah!”
Para Gadis Desa : “Ada apa Tuan Putri?”
Roro Jonggrang : “Tolong bantulah aku menumbuk
lesung padi untuk membangunkan ayam-
ayam jago yang ada di desa ini.”
Para Gadis Desa : “Baiklah, Tuan Putri.”
(Bersama-sama mereka menumbuk lesung padi
tersebut. Mendengan suara
itu, ayam jago mulai bangun dan berkokok)
Raja Bangsa Jin : (Raja Bangsa Jin wajahnya panic mendengar
suara kokok ayam)
“Suara apa ini? Ayam jago? Apakah matahari
sudah terbit? Tidak!”
Bandung
Bondowoso : (Bandung Bondowoso bingung
melihat kegaduhan yang ditimbulkan
pasukan Jin)
“Ada apa ini?”
Raja Bangsa Jin : “Maaf Tuanku, kami harus pergi,
kami tidak dapt menyelesaikan candi yang
terakhir,
karena matahari telah terbit.”
Bandung
Bondowoso : (Kemudian Raja Bangsa Jin dan
anak buahnya langsung menghilang)
“Tunggu! Sialan! Aku telah ditipu oleh Roro
Jonggrang. Wahai Roro
Jonggrang
keluarlah!”
(Wajahnya
penuh dengan kemarahan)
Roro Jonggrang : (Roro Jonggrang keluar dari dalam
rumah dengan tersenyum)
“Ada apa Bandung Bondowoso? Apakah
candi-candi itu sudah jadi?”
Bandung Bondowoso :”Tidak usah basa-basi, aku sudah tahu semua
tipu dayamu. Ku kutuk kau
menjadi
candi yang ke seribu! Hahahaha…!”
(Seketika Roro Jonggrang berubah menjadi
candi)
Karya : Yohanna Adys
Follow My Twitter ya... :) @yohanna_adys